Curhatan dan Deklarasi

 mungkin ini akan menjadi bentuk kekonsistensi saya dalam menulis walau terdapat berbagai keterbatasan yang paling besar keterbtasan saya adalah rasa malas, ya malas dari berbagai hal

keinginnan saya untuk berubah itu besar tetapi lebih besar rasa malas di bandingkan dengan rasa ingin berubah, mungkin dikaitkan dengan pepatah "lebih besar pasak daripada tiang" yaitu lebih besar keinginan dari pada perbuatan

saat ujian semester 1 kemarin keinginan untuk berbuah sangat besar, sama dengan saat ini, padahal sudah mewanti-wanti dari jauh-jauh hari dan pengalaman pertama mendapat nilai B tetapi nangis itu ya sekarang, sebelumnya dapat nilai aja syukur akan tetapi sekarang dapat nilai B saja nangis, di tempat orang yang penuh dengan ambisius kita juga akan ambisius, menerapkan sistem santai serius dan sukses seperti dulu sepertinya sudah tidak bisa lagi sekarang di jaman yang penuh dengan ambisi ini

kemarin berjanji akan mendapatkan nilai yang baik pada semester ini, tetapi baru saja kemarin ujian riset kualitatif mendapatkan remedi, entah saya yang goblok atau cara saya belajar yang salah, yang jelas dalam kelompok yang terbentuk dari semester 1 kemarin saya dan 2 teman saya mendapatkan remedi dan anehnya semua itu cowok

pola belajar saya juga perlu di atur untuk memberikan efek yang baik dalam kerajinan, sekarang saja saya rajin ke perpustakaan untuk mendapatkan akses internet, ya walaupun di hitung sebagai penghematan tetapi tetap saja sudah jauh lebih baik, tidak memikirkan orang lain lagi, ya terkadang menjadi ambisius itu penting karena untuk memotivasi saya jauh lebih baik lagi (ya haarus berlaku dengan norma yang ada juga di masyarakat) untuk kebaikan diri sendiri dan masyarakat. cita-cita akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat jadinya harus ambisius dalam mencapai cita-cita itu

Cita-cita SD : Menjadi Profesor (dalam tahapan)

Komentar