Cabe (Cabai) Bukan tanaman asli Indonesia

 Pedas Bukan Rasa
Pedas sebuah kesakitan tetapi kenikmatan


 Sering kali para pembaca mengenal istilah rasa pedas atau ketika para pembaca pergi kesebuah rumah makan, restoran, jajanan jalanan dan lainnya yang berhubungan dengan makanan, maka para pembaca di suguhkan dengan sensasi rasa pedasnya. Otak kita cenderung menyalin percakapan yang mudah di ingat dan yang "masuk di akal" menurut kita, sehingga rasa pedas merupakan latah yang entah kapan kita mulai mengenalnya. 

    Pada dasarnya lidah kita yang berfungsi sebagai indra pengecap atau perasa hanya mengenal 4 macam rasa, yaitu; manis, asam, asin dan pahit. tetapi semakin bertumbuh dan berkembang badan dan pikiran kita, kita mulai mengenal rasa pedas. Pikiran saya yang sudah merasakan pedasnya cabai atau merica, pedas merupakan sensasi bibir, lidah, hingga tenggorokan layaknya terbakar akan rasa. jika pengertian dalam kamus besar bahasa indonesia, pedas itu didefinisikan sebagai rasa seperti cabai; terasa seperti cabai atau merica. sedangkan dalam ilmu kesehatan pedas itu reaksi dari bahan kimia capsaicin yang menyentuh papila pada lidah dan menimbulkan "sensasi" terbakar. Papila (bintik-bintik kecil pada lidah) ini berfungsi untuk menerima rangsangan panas yang tinggi. Sama halnya ketika kulit kita tersentuh cabai, kulit kita akan merasakan sensasi panas pada bagian yang tersentuh oleh cabai. 

    Cabai sendiri bukan tanaman asli dari Indonesia, cabai berasal dari daratan amerika. dilansir dari agrotani dan beberapa sumber luar seperti allreciepe memang benar cabai atau orang meksiko berkata cili berasal dari suku indian. Cabai sangat erat kaitannya dengan negara meksiko atau suku indian, karena rasanya yang begitu menarik perhatian bangsa eropa saat itu yang sedang berkeliling dunia, mengakibatkan komoditas cabai sebagai salah satu komoditas utama dan juga diperkenalkan ke seluruh negeri, salah satunya adalah Indonesia.

    Seperti yang saya katakan sebelumnya, cabai memiliki zat bioaktif capsaicin yang ketika bersentuhan dengan kulit mengakibatkan efek terbakar atau rasa panas yang tinggi. karena saraf reseptor menerima rasa panas yang tinggi, maka pesan ini di kirim ke otak (Hipotalamus), tindak tanduk dari otak (Hipotalamus) dalam hal ini kerja dari pituitari yaitu mengatur seluruh kelenjar merespon dari rasa panas ini atau rasa sakit yang di terima. Kelenjar Pituitari meningkatkan berbagai kelenjar seperti kelenjar keringat agar berkeringat, kelenjar ludah agar meningkatkan jumlah ludah dalam mulut dan kelenjar yang lainnya seperti mata dan hidung. Karena sensasi panas atau sakit yang dirasakan maka hormon yang lain juga keluar, salah satu hormonnya adalah kesenangan. Akibat rasa sakit yang semu dirasakan oleh lidah, hormon endorphine (kesenangan) di keluarkan sehingga rasa sakit yang di terima dari zat capsaicin tersebut terasa nikmat dirasakan di mulut. Efek dari kenikmatan di mulut itu yang menimbulkan nafsu makan bertambah selain lidah yang kebas akibat rasa panas.

    Efek samping yang dirasakan oleh tubuh dari zat capsaicin ini selain panas juga peningkatan kelenjar hormon yang lain, seperti peningkatan hormon pada sistem pencernaan, yang mengakibatkan kita akan merasakan rasa mulas yang begitu selesai memakan cabai. 

    Jadi begitulah efek dari memakan cabai, karena rasa sakit yang di timbulkan pada plasenta (tempat bernaung biji cabai) cabai sehingga tubuh merespon untuk rasa sakit itu dengan meningkatkan berbagai jenis hormon, salah satu hormon yang di tingkatkan adalah hormon endorphine (kesenangan). 

Jika para pembaca ingin berkonsultasi masalah perawatan tubuh dan kesehatan tubuh, bisa menuliskan komentar pada kolom komentar yang tersedia
Terima kasih



Daftar Pustaka
https://www.agrotani.com/sejarah-cabai-dan-perjalanan-cabai-di-indonesia/
https://cheflolaskitchen.com/chili-history/
https://www.allrecipes.com/longform/history-of-chili/
https://kumparan.com/elsa-septria-darma/rasa-pedas-atau-sensasi-panas-1wytSa6NyaX/full
https://generasibiologi.com/2018/04/mekanisme-rasa-pedas-pada-lidah.html
https://www.alodokter.com/kelenjar-pituitari-master-kelenjar-yang-kendalikan-banyak-fungsi-tubuh

tentu saja 
search engine: google.com

Komentar