Cerita

hay sahabat bloggers maap baru bisa ngepost lagi setelah selama sebulan vakum....hehe

kali ini saya akan menulis cerita pendek yang gak kalah seru dengan cerita panjang...walaupun saya kedepannya akan mengepost tentang cerita-cerita yang lain, yah 11 - 12 lah dengan pengetahuan penting/perkembangan pengetahuan yang lain...

LANGIT TAK SELAMANYA BIRU DI MATAKU

Pohon

setelah lama berdiam diri, rudi kembali bengun dari tempat duduk yang sangat empuk di bawah pohon rindang yang ia namakan Dian, sebuah pohon pinus yang sangat rindang di dekat rumahnya. ya rudi tinggal di daerah kintamani-Bali, di daerah tersebut banyak pohon pinus yang tumbuh karena udaranya yang sejuk salah satunya adalah pohon milik rudi yang saat ini sedang bersamanya, tumbuh dengan batang yang kuta daun yang banyak sama halnya dengan pohon pinus yang lain...tetapi pohon pinus milik rudi ini spesial, dia memiliki tanda di batangnya yang bertuliskan "21-11-92"...ya itu adalah tanda pohon itu ditemukan oleh rudi itu sendiri...

"hay jangan bengong saja di sini" seorang wanita mengejutkannya dari arah belakang

"apaan sih ran...aku masih betah di sini" sahut rudi kepada teman sepermainannya

"kamu dari kecil sampe sekarang masih saja tidur di sini sendirian, apa sih kamu lakukan di sini selain tidur-tiduran?" sahut wanita berkulit kuning langsat dengan rambut sepanjang pinggang

"inspirasi, disini aku dapat inspirasi banyak...untuk menangani hidup, layaknya dia seperti aku saat ini" rudi memegang tanda pada pohon pinus tersebut

"berat banget kata-katamu sampai aku tak bisa menahannya...haha..." menepuk pundak rudi

"rani...kapan kamu akan balik ke singaraja?" tanya rudi kepada wanita yang berada di depannya saat ini

"entahlah rud...aku masih ingin di sini lagi beberapa hari...aku capek di sana...udah kerja banyak tapi pendapatanku gak bertambah sedikitpun" sahut rani langsung cemberut

"hahaha...gimana mau bertambah pendapatannta kalau kamu terus belanjakan uangmu dengan membeli peralatan yang tidak penting" tertawa keras

"iss...semua itu penting tau rud...kamu sih gak kayak cewek...terus kamu kapan mau ke Badung?"

"hmmm....besok kayaknya...sekarang masih libur soalnya...maklum boss selalu menyuruhku pergi ke sana-kemari...dan sekarang aku mendapatkan libur satu minggu...ya nikmati aja lah dulu libur di rumah tercinta ini" sahut rudi dengan wajah yang gembira

"rumah ya...emang kamu punya rumah di sini rud?...haha" tanya rani sembari mengejek rudi

ketika itu suasana menjadi hening...maklum rudi adalah anak yatim piatu, dia dibuang saat masih bayi...dia dibesarkan di panti asuhan disana...berbeda dengan rani teman masa kecil rudi ini adalah anak bungsu dari 4 bersaudara...dia tinggal bersama dengan orang tuanya tetapi kehidupannya jauh dari cukup...mereka berdua bekerjaa setelah tamat dari sekolah menengah pertama di bangli...rudi bekerja di salah satu hotel berbintang di kuta sebagai bellboy...sedangkan rani bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan swasta di singaraja...rudi lebih tua dari rani 2 tahun.

"iya...tunggu aja aku punya rumah di sini ran...ketika itu terjadi aku akan mengundang kamu untuk pertama kalinya mampir di rumahku..."

"haha...kapan rudi?...kamu sekarang udah tua umurmu 25 tahun...penghasilan kamu pas-pasan malahan tak ada untuk menabung...aku saja sudah hampir menyerah dengan kehidupanku saat ini"

"waktuku masih panjang di dunia ini ran...25 tahun masih muda...wajar dong aku belum punya uang banyak buat membeli se-are tanah dan se-buah rumah...aku akan bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan se-are tanah dengan sertifikat tanda tanga ku" jawab rudi dengan menggebu-gebu

"memangnya kamu udah kerja berapa lama?" tanya rani kepada rudi dengan muka mengejek

"ya...10 tahun sih...tapi ini masih belum berakhir perjalananku masih panjang...pohon ini saja belum mati dengan usahanya untuk tumbuh masa aku manusia dikalahkan oleh pohon yang tak bisa kemana-mana ini" sahut rudi kesal

"iya dah mr.dreamer...aku salut kok dengan perjuangan kamu yang bekerja selama 10 tahun tapi belum mendapatkan tabungan...pfffttt"

"kamu sih enak menjadi cewek...tinggal menikah dengan orang yang kaya...kamu bisa menjadi kaya dan gak perlu berusaha sedikit pun...nah sedangkan aku pasti malu kalau menikah dengan orang kaya...muka ku aja pas-pasan mana ada orang kaya yang mau melirikku" rudi membalas dengan sinis

"hahaha....cari orang kaya aja juga usaha rud...bandingkan aku dengan cewek-cewek kaya yang di kota yang lebih sexy dari aku dan lebih montok...pasti aku gak kepilih lah..."

"ya udah usaha aja mencari cowok super ganteng dan juga kaya dengan berpenampilan sexy...ya...setidaknya sainganlah dengan cewek-cewek kaya yang sexy dan montok seperti yang kamu bilang barusan...haha..." sambil berlali menjauhi rani

"enak saja kamu rud..."berteriak mengejar rudi

tak lama kemudia rudi menghentikan lariannya dan diikuti oleh nafas yang tersengal-sengal...melihat kebelakang dengan rani mengejar rudi pun berjalan menuju motor yang dia kendarai...ya...motor buntut tahun 2003an dengan kecepatan 100cc...sesampainya di motor rudi menunggu rani yang lambat laun mendekat...sembari menunggu rudi mengeluarkan rokok yang ada di kantongnya dan menghidupkan dengan pemercik yang khsus buat perokok seperti rudi...

"bagaimana mau membeli tanah kalo kamu aja masih menghabiskan uangmu di rokok?...haha..." berjalan mendekati rudi dengan nafas yang tersengal-sengal

"haha...ini udah jarang dari waktu kamu pertama kali menemukan aku merokok...soalnya kalo aku tidak merokok inspirasiku berkurang" sahut rudi dengan rokok menyala di tangan kirinya

"tadi katanya pohon itu isnpirasi kamu...kok sekarang malah rokok kamu jadikan inspirasi...kamu memang gak menetap pendiriannya rud" sahut rani

"semenjak aku pergi dari sini untuk mencari pekerjaan...inilah yang menjadi panutan aku mencari inspirasi...haha..." sahut rudi sembari memberikan helem kepada rani

"emang kamu terinspirasi apa sih dari pohon  tersebut?" tanya rani tidak mengerti

"wihh...banyak sekali...seperti kamu tau kalo tanpa akar pohon itu akan jatuh...selain itu kalo dia di pot pohon itu tidak akan setinggi sekarang...dan juga semakin tinggi pohon itu tumbuh semakin keras angin yang menginkan pohon itu tumang" sahut rudi sembari mengidupkan motornya...

"wah...hebat banget bahasa kamu hari ini mr.dreamer aku salut jadinya punya sahabat kayak kamu...haha..."menertawakan mengejek

"hahaha....terimakasih koncreng" menngendarai motornya

                                                          --------------------------------

keesokan harinya rudi berisap-siap untuk pergi ke badung untuk mencari lembaran-lembaran yang membuatnya bertahan sampai sekarang...rudi berangkat dari tempat yang membesarkannya dari kecil, mengemasi barang-barang yang dia bawa walaupun sedikit tetapi mampu menutupi kulitnya dari rasa dingin di daerah tersebut dan di kota dari dinginnya kehidupan di sana...

ketika rudi keluar dari kamarnya terlihat seorang wanitaberumur yang saat ini memiliki banyak warna putih yang tumbuh di atas rambutnya dibandingkan warna hitam yang rudi kenal saat kecil...wanita tersebut mendekati rudi...

"sudah mau berangkat aja ke badung anak bandel ini...gak ada ucapan pergi apa kepada ibu?" tanya wanita berumur tersebut

"adalah bu...aku ini kan anak ibu diah...gak mungkin aku melupakan ibu...hehe" sahut rudi kepada pengasuh panti asuhan

"waktu kamu pergi pertama kali gak ada kamu bilang mau kemana dan sama siapa...dan ketika pulang kamu udah punya motor yang kamu pake sekarang...dasar bandel gak mau mendengarkan kata-kata ibu" mencubit perut rudi

"haha...iya kalo aku denger kata ibu diah mungkin aku gak bisa seperti sekarang ini...rudi mau pergi dulu ya bu" salim rudi

"dasar anak bandel...siapa tau kamu sekarang lebih sukses lebih dari sekarang" sahut ibu panti

"iya...nanti kelamaan menunggu sukses sampe aku jadi kakek-kakek...haha" menjauhi ibu panti

rudi adalah anak sulung di panti asuhan tersebut...karena rudilah berdiri panti asuhan yang saat ini telah memiliki 15 anak asuh...rudi pergi dari panti asuhan saat berumur 17 tahun dengan cara diam-diam...sebelum kerja sebagai bellboy di hotel berbintang...rudi bekerja di tempat foto copy di dekat panti asuhan dengan gaji yang hanya cukup untuk makan 5 kali dalam sehari...kerjanya juga 10 jam dari jam 8 sampai jm 6 sore...kemudian rudi mengumpulkan gajinya untuk pergi ke badung setelah lama bekerja di sana...

                                                              --------------------------------
tak ada yang bisa di ucapkan ketika datang di sebuah kamar luas 2x3 meter disebut kos-kosan dengan nomor 6 di depan kamar tersebut...terdapat kasur yang tipis dengan 2 bantal, tetapi sangat empuk ketika pulang dari kerja yang sangat berat...cucian menumpuk di depan kamar mandi, piring-piring kotor juga menumpuk di tempat pencucian piring...

"hmm...saatnya kembali ke rutinitas sehari-hari yang sangat melelahkan" begitu pikir rudi

beep...beep...beep...

suara getaran sms dari hp yang tak begitu bagus dibandingkan dengan hp yang saat ini terus berkembang setiap harinya sampai seorang rudi tak mampu mengikuti perkembangan dari hp tersebut...bagi rudi bisa mendapatkan sms dan telpon saja sudah cukup bagi dia...dia tidak mempunyai akun sosial media selain facebook yang dia buka 1 minggu 1 kali...itupun kalo sempat...

"rudi...
kta ibu panti km sdh pergi ke badung tdi pagi
dasar gak tau cra pamitan...
sll saja seperti ini..."
(sms dari rani yang terdengar jengkel)

"ya...ya..ya
maap...
hehe"
(balas rudi singkat)

"kpn km balik?"
(tanya rani)

"ya gak tau juga...
tapi aku usahain 3 bulan lagi"
(jawab rudi)

"y..
sampe ktmu 3 bulan lagi"
(balas rani)


                                                                                                                                     bersambung.......

Komentar