heroin terkontaminasi antraks

Heroin Terkontaminasi Antraks

Nurul Ulfah - detikHealth

img
Ilustrasi (Foto: reuters)
London, Teror virus antraks yang dikirim berupa bubuk putih dalam surat sempat menghebohkan dunia pada Oktober 2001 atau setelah serangan WTC. Kini terjadi peristiwa kasus kontaminasi antraks pada heroin.

Baru-baru ini warga Inggris diperingatkan soal bahaya pemakaian heroin dan obat-obatan lainnya menyusul meninggalnya satu orang pemakai heroin karena kontaminasi virus antraks. Kasus kontaminasi antraks pada heroin juga terjadi di Skotlandia dan sudah menewaskan 9 orang.

"Meskipun masih dalam tahap investigasi, tapi semua heroin harus tetap diasumsikan berisiko terkontaminasi virus antraks," kata Dr Dr Brian McCloskey, direktur Health Protection Agency (HPA) London seperti dikutip dari Digg, Minggu (7/2/2010).

Dengan merebaknya kasus kontaminasi virus antraks tersebut, pemakai heroin disarankan untuk segera berhenti mengonsumsi heroin dan mencari bantuan ke tempat-tempat pelayanan kesehatan untuk mengetahui apakah mereka bebas antraks atau tidak.

Menurut McCloskey, kontaminasi virus antraks pada pengguna heroin tidak dapat dianggap remeh. Setidaknya 19 pengguna heroin di Skotlandia ditemukan terkena antraks pada bulan Desember dan 9 diantaranya sudah meninggal dunia.

Kasus pertama kali terjadi di Inggris dan si pemakai dilaporkan meninggal dunia ketika sedang berada dalam penanganan dokter.

"Kemiripan kasus ini dengan kasus di Skotlandia diperkirakan berasal dari sebuah agen yang bercampur dalam heroin dan akhirnya menyebabkan infeksi dan dapat bersikulasi dengan cepat," ujar McCloskey.

Antraks adalah penyakit yang disebarkan oleh bakteri Bacillus antrachis yang amat mematikan. Antraks banyak menyerang daerah peternakan seperti pada hewan sapi atau kambing.

Jika sudah menyerang hebat pada telinga, hidung atau mulut hewan akan keluar darah kental. Penularan pada manusia melalui daging atau kulit binatang yang terkena antraks dimakan manusia.

Penderita antraks biasanya mengalami gejala antara lain demam tinggi, sesak, sakit kepala, dan umumnya merasa resah. Pada manusia penyakit ini juga bisa menyerang kulit, pernapasan, pencernaan hingga radang otak atau meningitis.

(fah/ir)

Komentar