Kulit tidak berdarah, Ternyata Luka; Cara Penanganannya

 Bukan Luka Hati

Luka Beneran yang Berdarah



    Para pembaca mungkin sering mendengar istilah luka, baik luka sayatan, luka tembak, luka bedah, luka tusuk, luka dalam, luka hati dan lain-lainnya. luka disini bukan luka yang bermajas atau kata orang indie adalah luka yang tidak mengeluarkan darah, atau kalau orang gemar menonton bola mengetahui luka modric. Pada dasarnya menurut KBBI luka itu ialah belah (pecah, cedera, lecet, dan sebagainya) pada kulit karena kena barang yang tajam dan sebagainya (ini dalam nomina/kata benda). sedangkan seorang tenaga kesehatan mengartikan luka sebagai kerusakan pada fungsi perlindungan kulit disertai hilangnya kontinuitas jaringan epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya seperti otot, tulang dan nervus (saraf) yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu; tekanan , sayatan dan luka operasi (ini berdasarkan dari situs kementerian kesehatan). 

Luka tekan (akibat tirah baring yang lama)

    Intinya luka itu ialah suatu proses yang tidak di sengaja maupun di sengaja terobeknya jaringan, sehingga menyebabkan keluar atau tidak keluarnya darah dari tubuh kita dan darah tersebut pasti berada tempat yang tidak biasanya. para pembaca mungkin banyak yang mengenal luka yang tidak di sengaja, seperti terjatuh dari sepeda motor, tersayat pisau dapur, sedangkan luka yang di sengaja seperti luka operasi yang disengaja untuk kepentingan kesehatan, jika jiwa sadismenya keluar maka luka memar akibat di pukul oleh pacar karena ketahuan main belakang (ini salah satu luka yang tidak keluar darah). 

    kulit sebagai sistem pertahanan tubuh paling pertama paling sering mengalami luka dan tidak ada di dunia ini yang tidak mengalami luka dari baru lahir. Contoh luka yang paling pertama kita dapatkan saat baru lahir adalah luka terputusnya plasenta (ari-ari) dari tubuh kita. setelah plasenta tersebut sengaja/tidak sengaja dipotong, maka kita perlu merawat luka dari plasenta tersebut (karena bayi tidak mungkin merawat lukanya sendiri). dari sini kita dapat simpulkan bahwa, kita sudah terbiasa dengan adanya luka di dalam tubuh kita.

    Plasenta yang dirawat oleh orang tua memiliki cara penanganan yang berbeda dari luka memar akibat di tampar oleh pacar atau di pukul saat berkelahi atau bahkan kejepit engsel pintu, sehingga dari sini kita dapat simpulkan bahwa penanganan luka berbeda dilihat dari apakah luka tersebut keluar darah dari tubuh atau masih di dalam tubuh. 

    Tubuh kita ini dibuat oleh ibu dan bapak dengan sangat amat mendekati sempurna (maaf bukannya gak percaya Tuhan, tapi kejauhan kalau melibatkan Tuhan). jika terjadi masalah dalam tubuh kita, secara tidak langsung, tubuh kita sudah memberikan peringatan terhadapat masalah yang ada. salah satu masalahnya adalah luka ini, jika terjadinya luka maka regulasi dalam tubuh kita akan bekerja. seperti menunda beberapa kegiatan organ untuk memaksimalkan oragan lain membantu organ yang bermasalah. 

    contohnya seperti kejadian luka ini, jika di kulit terdapat luka, maka tubuh kita secara tidak kita sadari di sekitaran luka tersebut, kulit kita menghentikan sistem kerjanya. organ lainnya seperti organ pembentukan kepingan darah atau platelet atau trombosit yang dikerjakan oleh sumsum tulang belakang akan bekerja lebih tinggi dikarenakan permintaan jumlah trombosit akan meningkat ketika terjadi perlukaan pada daerah di dalam tubuh. trombosit ini berfungsi untuk menghentikan perdarahan agar darah tidak banyak yang keluar dari tempat dia berasal. ketika kerja sumsum tulang belakang sedang naik, maka reaksi awal dari sekitaran luka akan membentuk plang layaknya kendaraan yang sedang mogok di tengah jalan diberikannya plang, plang ini berupa rasa panas, rasa nyeri, rasa bengkak, dan warnanya mulai berubah menjadi merah terang. penjelasan singkatnya seperti itu
    
    selain peringatan, tubuh kita yang mendekati sempurna ini juga diberikan sistem yang membantu dalam memperbaiki tubuh kita sendiri. contohnya ketika terdapat memar akibat terjepit atau di pukul oleh benda tumpul, sehingga darah tidak keluar dari kulit, melainkan berada pada bagian di bawah kulit. walaupun kita tidak mengeluarkannya, tubuh kita bereaksi untuk menghilangkan luka tersebut. terdapat program autolisis dalam tubuh, dimana sel atau jaringan yang sudah purna tugasnya atau sudah tidak dapat bekerja secara maksimal lagi, di buang atau di rombak untuk membentuk sel yang baru kalau jaringan sepertinya agak susah. sehingga lambat laun memar yang di dapatkan akan memudar, yang awalnya berwarna biru atau ungu, lambat laun menjadi kehitaman dan berakhir seperti warna kulit seperti biasnaya.

    Pertolongan pertama dan cara merawat luka (terbuka):
1. Pastikan luka tersebut terbuka
    luka terbuka ialah keadaan dimana cairan darah segar keluar dari dalam tubuh melalui kulit atau organ lain tetapi tips ini khusus untuk luka terbuka yang keluar darahnya melalui kulit badan. Jika luka disebabkan karena tertusuk dahan, besi, atau benda yang besar dan panjang masuk ke dalam tubuh JANGAN DI CABUT karena jika di cabut perdarahannya akan semakin banyak dan risiko untuk meninggalnya sangat tinggi karena kehilangan darah. usahakan POTONG benda tersebut sampai pendeknya mendekati bagian tubuh, agar tidak goyang dan menambah besarnya luka.

2. Bersihkan Luka
    setelah memastikan lukanya, bersihkan luka memakai air yang BERSIH. jika perlu air yang mengalir, agar bakteri mengalir seperti kotoran yang sering kita lihat (ini harapannya) dan luka menjadi bersih dan kita bisa mengidentifikasi lukanya apakah besar atau kecil, apakah dalam atau dangkal, dan lainnya.

3. Keringkan Luka
    setelah luka yang di dapat dirasa cukup bersih dan sudah terlihat jelas bagaimana bentuk lukanya, selanjutnya luka tersebut di keringkan dengan kain yang BERSIH agar bakteri tidak berkembang atau mengembang biakan bakteri di dalam luka. saat mengeringkan luka sekalian dengan menghentikan pendarahannya yaitu dengan menekan, meninggikan, dan menjauhi dari jantung. kenapa menekan? untuk membantu trombosit bekerja lebih cepat dalam pembekuan luka. kenapa meninggikan? untuk memanfaatkan sifat cairan dimana benda cair tidak akan mengalir ke daerah yang lebih tinggi dan memanfaatkan sistem grafitasi yaitu memberantkan aliran darah ke tempat luka yang tinggi. kenapa menjauhkan dari jantung? karena daya dorong dari jantung ke tempat yang jauh dari jantung membutuhkan tenaga yang tinggi, sehingga aliran darah yang jauh dari jantung cenderung tidak begitu deras seperti aliran darah dekat dengan jantung (ini semua berlaku untuk tangan dan kaki, jika daerah badan prinsipnya sama hanya menggunakan penekanan dan peninggian)

4. Menutup Luka
    Banyak orang yang menganggap bahwa menutup luka ini tidak penting, tetapi mereka yang tidak melakukan penutupan luka melupakan salah satu fungsi dari kulit. Fungsi kulit yang paling utama ada sebagai sitem pertahanan awal, sehingga luka perlu di tutup untuk mengganti dari kulit yang hilang. selain itu juga bakteri lebih mudah masuk ke dalam bagian tubuh melalui luka tersebut, begitu pula benda asing lainnya seperti ulat atau lalat. Prinsip dari menutup luka yang paling dasar adalah menutupnya dengan selembar kain yang BERSIH dan SEDIKIT melakukan PENEKANAN agar luka yang di dapat tidak mudah robek kembali. Jika luka berupa luka tertusuk linggis misalnya, setelah linggisnya di potong hingga mendekati bagian tubuh, menutup lukanya seperti membuat donat, hanya di pinggirannya saja yang ditutupi. 

5. Pergi ke Pusat Kesehatan
    untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, apakah lukanya mau di jahit, mau di operasi atau yang lainnya dan juga mendapatkan obat-obatan yang membantu proses penyembuhan luka

    Pertolongan pertama dan cara merawat luka (tertutup):
pada dasarnya perinsipnya sama, yaitu memastikan dulu apakah lukanya terbuka atau tertutup, jika terbuka menggunakan cara yang di atas, jika tertutup penangannya sebagai berikut:
    1. Sediakan Air Dingin atau Es Batu + Handuk
     ketika mendapatkan luka memar, langsung bungkus es batu dengan kain atau handuk untuk mengehntikan perdarahannya, bukan hanya itu es batu juga berfungsi untuk sedikit menghilangkan nyeri yang didapat akibat luka tersebut. lakukan pengompresan sebanyak 10-15 menit, maksudnya 10-15 menit di kompres, lalu di istirahatkan sekitar 5 menitan lalu di kompres kembali 10-15 menit sampai nyeri lumayan hilang.
    2. Kompres Air Hangat + Handuk
        Besoknya gunakan air hangat untuk memperlancar peredaran daran dan juga mempercepat darah yang berada di dalam tubuh terurai dan agar cepat dirombak kembali di dalam tubuh. bisa mengguakan handuk untuk membantu mengompresnya, dengan melakukan 2-5 menit, tentunya dengan mengeringkan handuknya terlebih dahulu.
    3. Pergi Ke pusat Kesehatan
        jika luka memar yang didapatkan tidak kunjung baik selambat-lambatnya 1 minggu, sepertinya memerlukan konsultasi ke tingkat lanjut agar diberikan penanganan dan terapi yang baik untuk penyembuhan lukanya

begitulah penjelasan mengenai luka dan bagaimana cara penolongan pertamanya
jika ada pertanyaan mengenai luka bisa hubungi penulis atau bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di sekitar anda


Sumber:
https://www.kbbi.web.id/luka
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1969/jenis-dan-fase-penyembuhan-luka
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-fungsi-dari-komponen-darah-dalam-tubuh-manusia
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/burit-bengkak
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/vulnus-laceratum/
https://www.halodoc.com/artikel/hematoma-alias-lebam-kompres-air-hangat-atau-dingin

tidak lupa dengan:
www.google.com

Komentar